Pada kelas studi media kali ini membahas tentang Louis Althusser, Banyak orang lebih mengenalnya sebagai seseorang yang mencoba memformulasikan Marxisme dengan metode yang dipakai oleh aliran strukturalisme. Louis Althusser lahir di Aljazair 19 Oktober 1918 dan meninggal di utara Paris pada 23 Oktober 1990. Studi filsafat diperolehnya di École Normale Supérieure di Paris, dimana ia kemudian menjadi profesor filsafat.
Dari yang telah saya pelajari tentang Louis Althusser, bahwa beliau menganut aliran Neo-Marxiant dan Structuralist Philosopher. Melalui alirannya tersebut dia menolak dua pemikiran utama Marxist, yaitu Economic Determinism dan Humanism. Seperti kita ketahui sebelumnya Economic determinism pada pemikiran Marxist adalah pandangan yang menganggap hubungan-hubungan sosial hanya mencerminkan proses-proses ekonomis, atau bisa dikatakan bahwa ekonomi menentukan segala-galanya. Ekonomisme mengabaikan perjuangan kelas dan pertentangan-pertentangan dalam hubungan-hubungan produksi. Sedangkan Humanism dalam pemikiran Marxist adalah bahwa apa yang dinginkan manusia dalam kehidupannya adalah bersifat secara alamiah, atau terjadi begitu saja sesuai dengan keinginan manusia tersebut.
Dalam penolakannya tersebut kepada pemikiran dasar Marxist, Althusser pun memiliki dua buah tesis tentang pemikirannya. Tesis 1:, Dia melihat bagaimana ideologi menentukan pembentukan kesadaran, representasi gagasan yang membentuk ideologi tersebut tidak hanya mempunyai eksistensi spriritual, tetapi juga material. Eksistensi material menurut Althusser dapat dikatakan merupakan kepercayaan seseorang atau ideologi seseorang terhadap hal tertentu yang akan diturunkan dalam bentuk-bentuk material yang secara alami akan diikuti oleh orang tersebut. Tesis 2: Ideologi merepresentasikan relasi individu yang imajiner pada kondisi-kondisi nyata dari eksistensinya. Pemikiran Louis Althusser yang cukup terkenal adalah teorinya mengenai ideology state aparatus dan repressive state aparatus yang terdapat dalam negara kapitalistik sebagai analisa tentang bagaimana sebuah mekanisme reproduksi kondisi-kondisi produksi berlangsung. Ideology state aparatus disini adalah bagaimana beberapa hal dimasyarakat mempengaruhi keyakinan kita, jadi apa yang kita lakukan tidak sepenuhnya bergerak berdasarkan naluri alamiah. Ada hal lain yang mempengaruhi keinginan kita itu seperti contohnya keluarga, agama, pendidikan dan media. Sedangkan Repressive state aparatus llebih mengarahkan pada membuat seseorang patuh pada suatu tekanan, dan hal-hal yang membuat kita berada dalam tekanan itu misalnya para aparatur negara seperti jaka, polisi, dan lain-lain.
Menurut Althusser dalam teorinya dia mengemukakan bahwa dalam text media atau kontent-kontent dalam media dilatar belakangi oleh ideologi. Metode itu digunakan untuk mengetahui kandungan ideologi apa yang berada di belakang sebuah teks atau wacana. Althusser menolak faham bahwa ideologi adalah kesadaran palsu, sekalipun ia menyadari juga bahwa manusia berhubungan dengan alam sekitarnya melalui ideologi, yang juga memiliki kekuatan yang sama untuk menjadi faktor yang menentukan bangunan masyarakat, sebagaimana basis ekonomi.
Saya akan mencoba sedikit menganalisis poster atau gambar suatu iklan dalam media cetak dengan menggunakan teori semiotika Louis Althusser
Dari yang telah saya pelajari tentang Louis Althusser, bahwa beliau menganut aliran Neo-Marxiant dan Structuralist Philosopher. Melalui alirannya tersebut dia menolak dua pemikiran utama Marxist, yaitu Economic Determinism dan Humanism. Seperti kita ketahui sebelumnya Economic determinism pada pemikiran Marxist adalah pandangan yang menganggap hubungan-hubungan sosial hanya mencerminkan proses-proses ekonomis, atau bisa dikatakan bahwa ekonomi menentukan segala-galanya. Ekonomisme mengabaikan perjuangan kelas dan pertentangan-pertentangan dalam hubungan-hubungan produksi. Sedangkan Humanism dalam pemikiran Marxist adalah bahwa apa yang dinginkan manusia dalam kehidupannya adalah bersifat secara alamiah, atau terjadi begitu saja sesuai dengan keinginan manusia tersebut.
Dalam penolakannya tersebut kepada pemikiran dasar Marxist, Althusser pun memiliki dua buah tesis tentang pemikirannya. Tesis 1:, Dia melihat bagaimana ideologi menentukan pembentukan kesadaran, representasi gagasan yang membentuk ideologi tersebut tidak hanya mempunyai eksistensi spriritual, tetapi juga material. Eksistensi material menurut Althusser dapat dikatakan merupakan kepercayaan seseorang atau ideologi seseorang terhadap hal tertentu yang akan diturunkan dalam bentuk-bentuk material yang secara alami akan diikuti oleh orang tersebut. Tesis 2: Ideologi merepresentasikan relasi individu yang imajiner pada kondisi-kondisi nyata dari eksistensinya. Pemikiran Louis Althusser yang cukup terkenal adalah teorinya mengenai ideology state aparatus dan repressive state aparatus yang terdapat dalam negara kapitalistik sebagai analisa tentang bagaimana sebuah mekanisme reproduksi kondisi-kondisi produksi berlangsung. Ideology state aparatus disini adalah bagaimana beberapa hal dimasyarakat mempengaruhi keyakinan kita, jadi apa yang kita lakukan tidak sepenuhnya bergerak berdasarkan naluri alamiah. Ada hal lain yang mempengaruhi keinginan kita itu seperti contohnya keluarga, agama, pendidikan dan media. Sedangkan Repressive state aparatus llebih mengarahkan pada membuat seseorang patuh pada suatu tekanan, dan hal-hal yang membuat kita berada dalam tekanan itu misalnya para aparatur negara seperti jaka, polisi, dan lain-lain.
Menurut Althusser dalam teorinya dia mengemukakan bahwa dalam text media atau kontent-kontent dalam media dilatar belakangi oleh ideologi. Metode itu digunakan untuk mengetahui kandungan ideologi apa yang berada di belakang sebuah teks atau wacana. Althusser menolak faham bahwa ideologi adalah kesadaran palsu, sekalipun ia menyadari juga bahwa manusia berhubungan dengan alam sekitarnya melalui ideologi, yang juga memiliki kekuatan yang sama untuk menjadi faktor yang menentukan bangunan masyarakat, sebagaimana basis ekonomi.
Saya akan mencoba sedikit menganalisis poster atau gambar suatu iklan dalam media cetak dengan menggunakan teori semiotika Louis Althusser
Iklan sebuah sabun kecantikan yang ditujukan kusus untuk para wanita terutama wanita indonesia. Dengan menampilkan Luna maya sebagai simbol wanita cantik Indonesia masa kini. Mengapa dikatakan demikian, jika menurut pandangan ideologi yang saya dapatkan ciri-siri wanita cantik adalah berpostur tinggi semampai, dengan kulit putih dan badan langsing, juga dilengkapi dengan rambut panjang yang terkulai. Dan rasanya Luna Maya adalah sosok yang pas untuk menggambarkan sosok wanita cantik tersebut. Bayangkan saja jika wanitanya diganti dengan artis lain yang memiliki badan gemuk misalnya, munkin maknanya akan berubah,dan mungkin bukan bilboard dari produk sabun mandi wanita yang akan ditampilkan.
Sedangkan makhluk-makhluk kecil bersayap dengan membawa hatinya yang berada disekeliling Luna Maya, digambarkan sebagai para lelaki yang sedang mengejar cinta Luna Maya dan rea menyerahkan hatinya untuk Luna Maya sebagai wanita cantik yang mereka idam-idamkan. Disini juga menggambarkan jika seorng wanita menggunakan sabun Lux ini maka setiap laki-laki akan mengerjar-ngejar wanita tersebut untuk mendapatkan hatinya.
Sedangkan makhluk-makhluk kecil bersayap dengan membawa hatinya yang berada disekeliling Luna Maya, digambarkan sebagai para lelaki yang sedang mengejar cinta Luna Maya dan rea menyerahkan hatinya untuk Luna Maya sebagai wanita cantik yang mereka idam-idamkan. Disini juga menggambarkan jika seorng wanita menggunakan sabun Lux ini maka setiap laki-laki akan mengerjar-ngejar wanita tersebut untuk mendapatkan hatinya.